Refresh Otak di Toko Buku

Apa yang kalian lakukan agar otak yang ruwet dengan rutinitas, atau suntuk dengan kebosanan, bisa kembali fresh.

Jawaban dari pertanyaan ini bisa macam-macam. Jalan-jalan, karaoke, Makan, tidur, dan banyak lagi aktivitas lainnya. Tentu saja, aktivitas itu sifatnya sangat personal. Tiap orang memiliki caranya sendiri untuk merefresh otaknya.

Bagi saya, kegiatan refresh otak itu adalah dengan Berpetualang di toko buku. Saya sebut petualangan karena memang tujuan utamanya bukan membeli bukunya, namun proses mencari bukunyalah yang paling penting.

image

Fitur wajib yang harus saya pakai ketika berpetualang ini adalah adanya music yang saya dengar via earphone. Sebagai penyuka musik jepang, tentu saja sebagian besar dari playlistnya tidak jauh dari musisi jepang seperti: Greeeen, Ikimonogakari, YUI, hingga idol grup macam AKB48.

Yang paling saya suka dari menjelajahi toko buku sambil mendengarkan musik adalah efek nya bagi otak saya. Entah kenapa otak jadi terasa lebih fresh. Mungkin karena hampir seluruh indra dan otak bersinergi dengan pas dalam kegiatan ini.

Mata dan otak hanya bisa fokus pada apa yang dibaca di sana. Telinga terbebas dari noise di sekitar kita, karena teralihkan dengan musik yang terdengar di earphone. Mulutpun juga harus diam karena di terbawa suasana hening di toko buku.

Jadi ya tidak heran kalau selepas menjelajahi toko buku, otak jadi begitu freshnya. Dan itulah alasan kenapa minimal sebulan sekali, saya harus berpetualang di toko buku.

Kegiatan merefresh otak ini memang mengasyikkan. Tapi ingat, tidak boleh juga kita terlalu sering merefresh otak kita. Dampaknya jadi tidak baik juga, karena membuat kita terlena. Cukuplah seminggu dua minggu sekali kita melakukannya.

Kegiatan merefresh otak ini ibaratnya minum vitamin penyegar otak. Meski punya dampak yang positof, namun kebanyakan mengkonsumsinya juga tidak baik bagi kesehatan. So..  Tinggal pintar-pintarnya kita saja memilah kapan waktu yang tepat untuk refreshing…  hehehe.

Salaman

image

Halal bil halal rasanya sudah jadi Tradisi di instansi manapun di indonesia pada hari pertama selepas libur lebaran. Entah kapan tradisi ini dimulai, tapi kegiatan salam-salaman antar sesama ini rasanya sudah jadi warisan budaya bangsa indonesia.

Saya ingat masa sekolah dulu, upacara bendera yang biasanya jadi momok yang kurang disukai. Namun entah kenapa jika dilakukan setelah lebaran, bisa jadi momen yang paling ditunggu oleh semua siswa sesekolah. Yah memang sih pada praktiknya, dibandingkan untuk maaf-maafan, prosesi salam-salaman ini lebih ke ajang modus dan pelepas kangen setelah lama liburan.

salam-salaman ini sebenarnya punya peran penting dalam pembentukan karakter bangsa lo. Beberapa hikmah tradisi ini antara lain nih:
1. Kita belajar buat memaafkan. Gak baik lo kelamaan menyimpan kebencian. Benci boleh, tapi ada saatnya kita mengucapkan, “Okay, dulu lu dah nyakitin gue, tapi ya sudahlah, gua gak mau mikirin itu lagi”
2. Kita belajar empati. Pada saat halal bil halal, pasti deh kita dalam kondisi bahagia ataupun penuh haru, tapi yang jelas kita gak bisa maaf-maafan dengan muka ditekuk. Disitu kita belajar empati kepada sesama.
3. Memperluas jaringan silaturahmi. Seperti yang sudah disampaikan diatas. Halal bil halal sering jadi ajang modus. Bukan hal yang buruk sebenarnya. Asal ujung-ujungnya kan tetap untuk bersilaturahmi kepada sesama. Toh kalaupun jodoh pastinya gak kemana kok.

Tiga hal itu cuma sedikit dari begitu banyak hikmah halal bil halal. Jadi gak usah ragu untuk mengucapkan,

” ”Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum. Ja’alanallaahu Minal Aidin wal Faizin”

Bias Niat Biar Bisa Jadi Habit

Gimana sih caranya biar kita bisa membiasakan diri untuk bangun pagi?
Itu pertanyaan yang dari dulu tuh, tak cari terus jawabannya. Saya tahu begitu banyak manfaat bangun pagi. Apalagi kemudian dilanjutkan dengan olahraga di pagi hari. Benefitnya sudah tidak perlu lagi diragukan.

Namun ingin saja ternyata tidak cukup. Selalu saja ada alasan untuk tidak bangun pagi hari ini. Bisa ketiduran, kurang tidur, males, lagi ada tugas, puasa, pokoknya ada aja.

Ternyata belajar hal baru emang bukan hal yang gampang. Apalagi jika usia sudah beranjak dewasa. Huff sulitnya minta ampun.

Setelah bertahun-tahun cuma sebatas ingin semata, saya berpikir bahwa mungkin saja saya terlalu memaksakan diri untuk bisa bangun pagi. Akibatnya saya tidak menikmati prosesnya. Akibatnya ya itu, alasan demi alasan jadi pembenaran diri.

Coba deh kita ubah niatnya, dari yang “pokoknya harus bangun pagi” menjadi “kayaknya asik deh kalau, kita jalan pagi sambil kuliner menu-menu sarapan jogja”.

Niatnya emang beda, tapi tujuannya kan sama. Ujung-ujungnya kan tetep kudu bangun pagi.

image

And it works. Paling gak untuk hari pertama. Tinggal besok, lusa, dan seterusnya, saya coba terus untuk jalan-jalan men di pagi hari. Tentu saja dengan niat kulineran tadi. Hehehe.

Niat bolehlah agak dibiaskan sedikit. Agak melenceng sedikit. Yang penting tujuannya tidak jauh beda dari yang benar-benar kita inginkan.

Jadi ingat quotes ini..

image

Belajar kebiasaan baru itu bukan hal yang sulit-sulit amat kok. Asalkan kita menemukan cara asik untuk mempelajarinya.

Gaya Menulis ala Koboi

Semua penulisan disini kudu simple dan serba cepat. Itulah kenapa kesemua prosesnya kudu bisa dilakukan  via android.

Untuk hardware saya pakai Alcatel Flash Plus. Smartphone murah milik vendor prancis ini jadi andalan saya untuk menggarap semua tulisan di blog ini.

So prosesnya begini…

image

* Proses mencari informasi, bisa dari buku, social media, atau apapun (ini bisa jadi topik tersendiri di lain waktu)
Tulis di google keep apapun yang melintas di otakmu.
* Butuh Foto? Tinggal Jepret. Urusan editing dan membuatnya lebih “Eye Catching” akan dikerjakan langsung dengan bantuan Picsart ataupun Photodirector
* Untuk urusan gambar yang sudah jadi, Pinterest jadi andalan saya untuk mencari gambar yang tidak biasanya.
* Kalau video? Juga sami mawon. Tinggal record, lalu diedit dengan viva video. Kalau bisa videonya gak lebih dari 20 detik. Biar buffernya juga gak harus buat kita sensi berat ma koneksi internet di indonesia.
* Urusan Posting tinggal diupload pakai aplikasinya wordpress,

Untuk prosesnya diusahakan bisa dilakukan dalam 10-30 menit. Tergantung juga koneksinya sedang capcus atau menggeh-menggeh,  Hehehe

jadi tidak ada alasan untuk tidak menulis karena terlalu sibuk.

Mimpi di Sela Waktu Kita

image

Tiap dari kita pasti memiliki mimpi.
Mimpi itu sangat personal, cenderung selfish, but yeah we want it.
Mimpi ingin keliling dunia
Mimpi ingin jadi rock star
Mimpi ingin menulis buku
Mimpi ingin naik haji
Dan macem-macem mimpi lainnya

Namun seperti yang dikatakan banyak orang bijak, mimpi hanya sekedar bunga tidur jika tidak direalisasikan. Masalahnya, dunia bukan tempat yang aman bagi mereka yang memiliki mimpi

Mimpi jadi semakin jauh dari realisasi disaat kita semakin bertambah usia. Rutinitas kerja yang menyibukkan kita, masalah-masalah orang dewasa yang menyita waktu, energi, dan pikiran kita, lalu tentu saja tanggung jawab kepada keluarga yang membuat kita harus menyingkirkan mimpi kita demi hal lain yang lebih penting,

Tidak memiliki mimpi personal bukanlah hal yang buruk kok, its great,  i think. Kita jadi memikirkan hal lain selain diri kita. Tapi tak bisakah tanggung jawab dan mimpi kita itu berjalan seiringan.

Entahlah..  Saya juga tidak tahu jawabannya.

Namun satu hal yang saya yakini, jika kita benar-benar memimpikan sesuatu, selalu ada jalan untuk menggapai apa yang kita inginkan. Saya tidak tahu apakah jalan itu ada atau tidak, tapi saya akan cari terus.

Gimana caranya?

Simpel, saya akan memanfaatkan jeda waktu dalam rutinitasku untuk melakukan hal-hal yang membuat saya lebih dekat impianku.

Enggak tahu sih bisa atau tidak. Tapi jika tidak dicoba, mana mungkin bisa ketahuan.

Nb: tulisan ini dibuat seratus persen di kamar mandi, saat buang hajat. Wkwkwk. Ide emang bisa datang kapanpun, dimanapun.. 8)

Sudut Pandang

image

Hidup itu tidak bisa flat-flat aja. Kita menghadapi beragam kondisi, baik yang menyenangkan maupun yang kurang mengenakan. Dari yang memicu adrenalin hingga yang membuat kita bosan setengah mati

Apakah hal tersebut baik atau buruk tergantung dari Bagaimana kita memandang kondisi tersebut. Hal yang membosankan bisa menjadi mengaksyikkan jika kita memanfaatkannya untuk melakukan hal yang tidak mungkin kita lakukan disaat kita disibukkan dengan rutinitas. Hal buruk bisa jadi terasa lebih baik jika kita memandangnya sebagai salah satu bagian mengasyikkan dari game bernama nama kita.

Itulah kenapa jika ada orang yang bilang hidupnya membosankan, mungkin dia hanya melihat dari satu sisi saja. Coba deh ubah sudut pandangmu tentang sesuatu, pasti akan terlihat gambaran yang berbeda dari hal sama yang kita lihat sebelumnya.

Merevisi Cara Menulis

Sepertinya saya harus merevisi lagi, tentang bagaimana cara saya menulis. Sebagai orang IT, saya terbiasa menggunakan data sebagai referensi. Data yang kuat akan digunakan sebagai landasan untuk membuat tulisan yang teruji kebenarannya.

Begitulah memang seharusnya, namun masalahnya menulis dengan model data membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Dan bukan itu tulisan yang saya tuju. Seperti yang sudah saya tulis di postingan sebelum ini,

“Tulisan yang saya tuju adalah tulisan asyik yang bisa dibuat dimanapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun”

Dengan kata lain, saya ingin tulisan itu bersifat sangat impulsif. Tidak perlu bagus, tidak perlu revisi-revisian. Pokoknya ada ide, tulis, posting.

Dan karena kondisinya harus bisa dimanapun dan kapanpun, maka seluruh proses penulisan kudunya bisa digarap dengan modal smartphone saja.

Tentu saja tulisan ala koboy begini bakalan rentan sama yang namanya kesalahan. Salahnya bisa macem-macem. Bisa tata bahasa yang kurang pas. Ide-ide yang mungkin nyeleneh, atau apapun itu.

But who care.. Hal-hal begituan mah gak perlu dipikir sekarang. Yang penting ada dulu, baru deh nanti kita komentari.

Begitu juga untuk masalah pengunjung, ada yang mbaca atau tidak, itu urusan nomer kesekian. Toh jika tulisan saya sudah bagus, traffic juga pasti akan naik.

Saya jadi ingat dengan quotes yang saya lihat di kantor mindtalk jogja, 

“Done is Better than Perfect”

Dan saya sangat setuju banget dengan istilah itu. So let write..

Sebelum Kembali Bicara Tentang Mimpi

Sepertinya saya sudah lupa, untuk apa saya menulis.
Menulis seharusnya bukan sesuatu yang terlalu kompleks, sehingga membutuhkan waktu berhari-hari, atau bahkan berbulan bulan,  untuk menyelesaikan satu buah tulisan.

Sepertinya saya sudah merasa terlalu pintar sehingga rasanya kurang etis jika menulis sesuatu yang rasa-rasanya kurang intelect.

Tanpa sadar, tumbuh keinginan untuk dipuji, terlihat kece, dan tanpa cela. Dan Celakanya perasaan itu tumbuh dan jadi lebih besar dari pada keinginan saya untuk bisa menulis. Sebegitu fatalnya, sehingga sesuatu yang diimpikan bukannya semakin dekat, namun malah semakin menjauh.

Saya rasa, saya harus kembali belajar menjadi orang bodoh yang tidak bisa menulis.

Menulis itu harusnya bisa dilakukan kapanpun, dimanapun, dalam kondisi apapun. Semua hal harusnya bisa jadi tulisan.

image

Saya harus lebih kreatif untuk menulis.
Harus lebih banyak menulis.
Harus lebih sering menulis. Tidak boleh takut jelek.
Tidak boleh takut dianggap aneh.
Tidak boleh malu dianggap sok bijak.

Kalau sudah bisa seperti itu, baru deh boleh bicara lagi tentang mimpi membuat buku.

My White Shoes Story

Aku benci hujan abu. Bagi manusia hujan abu nerupakan bencana yang membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Bagi aku hujan abu itu lebih dari sekedar bencana, hujan abu itu membuat diri ini kehilangan identitas diri.

Aku hitam dan aku bangga aku hitam.

Hitam itu bermakna kuat, elegant, elit dan terkesan merah. Hitam tidak memantulkan warna, namun menyerap segala warna. Hitam melambangkan kematangan berpikir juga kedalaman akal. Bagi aku hitam itu warna ultimate.

Lanjutkan membaca “My White Shoes Story”

Perjalanan Mencari Jawaban

Di dunia ini, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang entah seperti apa jawabannya. Bagaimana caranya sukses? Bagaimana caranya bisa berbicara di depan umum? Bagaimana caranya agar bisa hidup bahagia?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin seringkali muncul didalam benak kita. Namun ya itu tadi, saking sulit pertanyaannya, terkadang pertanyaan itu tidak pernah ditemukan jawabannya, bahkan sampai akhir hayat kita.

Lanjutkan membaca “Perjalanan Mencari Jawaban”